Agar memperoleh suatu
pengetahuan yang jelas mengenai pengajaran remedial, di bawah ini dikutip
beberapa pendapat para ahli dalam memberikan pengertian mengenai pengajaran
remedial . Menurut Mukhtar dan Rusmini, 2001:7, pengajaran remedial adalah salah satu bentuk pengajaran yang
bertujuan untuk membetulkan suatu proses belajar mengajar (KBM) menjadi baik,
selain itu menurut Engkaswara (1984:11) pengajaran remedial adalah suatu usaha untuk membetulkan dan menyembuhkan
anak-anak yang mengalami kegagalan atau kesulitan belajar.
Dari pengertian di atas,
maka pengajaran remedial dengan bentuk penugasan merupakan suatu kegiatan
penting dalam keseluruhan proses belajar mengajar. Melalui pengajaran remedial guru berusaha membantu siswa yang mencapai
hasil belajar yang optimal. Oleh karena itu guru bidang studi harus mampu
melaksanakan pengajaran remedial dengan penugasan. Proses pengajaran ini
sifatnya lebih khusus karena disesuaikan dengan karakteristik. Kesulitan
belajar yang dihadapi oleh siswa proses bantuan lebih ditekankan pada usaha
perbaikan cara-cara belajar, cara-cara mengajar, penyesuaian materi pelajaran
dan menyembuhkan hambatan-hambatan yang dihadapi. Jadi dalam pengajaran
remedial dengan bentuk penugasan yang
disembuhkan dan yang diperbaiki adalah keseluruhan proses belajar mengajar yang
meliputi cara belajar, metode mengajar, alat belajar dan lingkungan yang turut
serta mempengaruhi proses belajar mengajar.
Dari uraian di atas,
kiranya menjadi jelas, pengajaran remedial
dengan bentuk pnugasan sebagai salah satu bentuk khusus pengajaran
yang diberikan kepada siswa atau sekolompok siswa untuk membetulkan,
memperbaiki dan menyembuhkan sebagian atau seluruh kekurangan proses belajar
mengajar proses belajar mengajar sehingga siswa dapat mencapai hasil belajar
yang optimal sesuai kemampuan.
2. Tujuan Pengajaran Remedial
Secara khusus tujuan
daripada pengajaran remedial tersebut adalah membantu siswa yang mengalami
kesulitan belajar agar mencapai prestasi belajar yang optimal dan diharapkan
melalui proses penyembuhan dalam aspek kepribadian atau dalam proses belajar
mengajar. Dalam pengajaran remedial dengan bentuk penugasan siswa dibantu untuk
mengatasi kesulitan tersebut dengan memperbaiki cara belajar dan sikap belajar
yang dapat mendorong tercapainya hasil belajar secara optimal serta mampu
melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan guru.
Dalam hal ini Mukhtar
dan Rusmini (2001:21) menyebutkan secara rinci tujuan pengajaran remedial
(perbaikan) adalah :
- Agar siswa dapat memahami dirinya khususnya prestasi belajarnya, dapat mengenal kelemahannya dalam mempelajari suatu bidang studi dan juga kekuatannya.
- Agar siswa dapat memperbaiki atau mengubah cara belajar ke arah yang lebih baik.
- Agar siswa dapat memilih materi dan fasilitas belajar secara tepat.
- Agar siswa dapat mengembangkan sikap dan kebiasaan yang mendorong tercapainya hasil yang lebih baik.
- Agar siswa dapat melaksanakan tugas-tugas belajar yang diberikan kepadanya setelah ia mampu mengatasi hambatan-hambatan yang menjadi penyebab kesulitan belajarnya dan mengembangkan sikap serta kebiasan yang baru dalam belajar.
3. Fungsi Pengajaran Remedial
Menurut Mukhtar dan Rusmini (2001:22) pengajaran remedial mempunyai
beberapa fungsi dalam keseluruhan proses kegiatan belajar mengajar di sekolah
yaitu :
a. Fungsi Korektif
Fungsi korektif ini berarti bahwa melalui pengajaran remedial dapat
dilakukan pembetulan atau perbaikan terhadap hal-hal yang dipandang belum
memenuhi apa yang diharapkan dalam keseluruhan proses pembelajaran, antara lain
mencakup perumusan tujuan, penggunaan metode, cara-cara belajar, materi dan
alat pelajaran evaluasi dan lain-lain. Dengan perbaikan terhadap hal-hal
tersebut di atas maka prestasi belajar siswa beserta faktor-faktor yang
mempengaruhi dapat diperbaiki.
b. Fungsi Pemahaman
Fungsi pemahaman berarti bahwa dengan pengajaran remedial memungkinkan
guru, siswa dan pihak-pihak lainnya akan dapat memperoleh pemahaman yang lebih
baik dan komprehensif mengenai pribadi siswa.
c. Fungsi Penyesuaian
Fungsi penyesuaian berarti bahwa pengajaran remedial dapat membentuk
siswa untuk bisa beradaptasi atau menyesuaikan diri dengan lingkungannya
(proses belajarnya). Artinya siswa dapat
belajar sesuai dengan kemampuannya sehingga peluang untuk mencapai hasil yang
lebih baik semakin besar. Hal ini tentunya harus disesuaikan dengan sifat,
jenis dan latar belakang kesulitannya sehingga diharapkan siswa lebih terdorong
untuk belajar.
d. Fungsi Pengayaan
Fungsi pengayaan berarti bahwa pengajaran remedial akan dapat
memperkaya proses pembelajaran, sehingga materi yang tidak disampaikan dalam
pengajaran reguler, akan dapat diperoleh melalui pengajaran remedial. Demikian
juga dari segi metode dan alat yang digunakan, sehingga hasil yang diperoleh
siswa diharapkan menjadi lebih baik, lebih dalam atau singkatnya prestasi
belajarnya lebih kaya.
e. Fungsi Akselerasi
Fungsi akselerasi berarti bahwa dengan pengajaran remedial akan dapat
diperoleh hasil belajar yang lebih baik dengan menggunakan waktu yang efektif
dan efisien. Dengan kata lain dapat mempercepat proses pembelajaran, baik dari
segi waktu maupun materi.
f. Fungsi Terapeutik
Fungsi terapeutik berarti bahwa secara langsung atau tidak, pengajaran
remedial akan dapat membantu penyembuhan atau memperbaiki kondisi-kondisi
kepribadian siswa yang diperkirakan menunjukkan adanya penyimpangannya. Hal ini
tentunya akan dapat menunjang prestasi belajar yang lebih baik dan pencapaian
prestasi yang baik akan dapat mempengaruhi pribadi.
4. Strategi Pengajaran Remedial
Menurut Mukhtar dan
Rusmini (2001:7) dalam usaha memberikan bantuan pengajaran remedial kepada
siswa yang mengalami kesulitan belajar dapat ditempuh dengan menggunakan
langkah-langkah atau strategi sebagai berikut :
- Identifikasi kasus yaitu menentukan siapa-siapa siswa yang mengalami gangguan atau kesulitan belajar
- Menentukan gejala kesulitan belajar yang dialami siswa dan mengetahui dimana kelemahan-kelemahan itu dapat dialokasikan.
- Menganalisis berbagi faktor yang berkaitan dengan timbulnya kesulitan belajar dan mengetahui mengapa kelemahan-kelemahan itu dapat terjadi.
- Menyusun rekomendasi (saran-saran) penyembuhan yang akan dipergunakan dalam pengajaran remedial .
- Menentukan bagaimana upaya penyembuhan atau pencegahan terhadap kelemahan atau kesulitan dalam belajar tersebut.
5. Metode Pengajaran Remedial
Agar siswa dapat
mencapai ketuntasan belajarnya, guru perlu mencari cara atau metode yang
efektif untuk membantu siswanya di dalam metode pengajaran remedial menurut Mukhtar dan Rusmini (2001:63-65).
a. Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan suatu metode mengajar yang dilakukan dengan
penyajian materi, melalui penjelasan lisan oleh seorang guru kepada
siswa-siswanya. Metode ini biasanya digunakan apabila guru akan menyampaikan
suatu kenyataan yang tidak ada dalam buku pelajaran. Sementara fakta ini
dimaksudkan untuk memperdalam atau memperluas materi pelajaran yang tidak
terdapat dalam buku tersebut.
b. Metode Diskusi
Metode diskusi merupakan suatu metode untuk menghasilkan bahan atau
materi pelajaran yang dilakukan melalui tukar menukar pendapat berdasarkan
pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki oleh masing-masing siswa untuk
memecahkan masalah. Dengan kata lain, metode diskusi ini digunakan dengan cara
memanfaatkan interaksi antar individu dalam kelompok untuk memperbaiki
kesulitan belajar yang dialami oleh kelompok siswa. Dengan menggunakan metode
ini dalam rangka pengajaran perbaikan, akan diharapkan setiap individu dalam
kelompok dapat mengenal diri dan kesulitannya serta menemukan jalan
pemecahannya, berinteraksi dalam kelompok sehingga menimbulkan sikap percaya
mempercayai, mengembangkan kerjasama antar pribadi, menumbuhkan kepercayaan
diri dan menumbuhkan rasa tanggung jawab.
c. Metode Pemberian Tugas
dan Resitasi
Metode perbaikan tugas merupakan suatu metode yang dilakukan oleh guru
dengan memberikan kesempatan kepada siswa untuk melaksanakan tugas berdasarkan
petunjuk yang telah diberikan oleh guru, baik secara kelompok maupun individu,
metode pemberian tugas dalam program remedial
ini digunakan dalam rangka mengenal kasus dan pemberian bantuan. Dengan
pemberian bantuan tugas-tugas tertentu, baik secara individual maupun kelompok,
siswa yang mengalami kesulitan dapat ditolong. Dengan metode ini, siswa
diharapkan dapat lebih memahami dirinya, dapat memperluas / mendalami materi
yang dipelajari, dan dapat memperbaiki cara-cara belajar yang pernah dialami.
d. Metode Tanya Jawab
Metode tanya jawab ini digunakan dalam rangka pengenalan kasus untuk
mengetahui jenis dan sifat kesulitannya. Dalam rangka perbaikan, serangkaian
tanya jawab dapat membantu siswa dalam memahami dirinya, mengetahui kelebihan
atau kekurangnya dan memperbaiki cara-cara belajarnya metode tanya jawab ini
dapat dilakukan secara individual maupun kelompok. Metode tanya jawab dalam
rangka pengajaran perbaikan ini, maka akan memungkinkan terbinanya hubungan
guru, siswa, meningkatkan motivasi belajar, menciptakan kondisi yang menunjang
pelaksanaan penyuluhan dan menumbuhkan rasa harga diri.
Jadi inti dari
pengajaran remedial dengan bentuk penugasan itu adalah untuk memperbaiki atau
membetulkan pengajaran dalam proses belajar mengajar (KBM) menjadi baik dengan
tujuan untuk mengatasi kesulitan-kesulitan belajar yang dialami siswa agar
mencapai prestasi yang diinginkannya. Karena bagaimanapun juga tanpa adanya
pengajaran remedial dengan bentuk penugasan kemungkinan kesulitan-kesulitan belajar
siswa tidak mungkin terpecahkan, dan juga membicarakan pengajaran remedial
dengan bentuk penugasan itu banyak mempunyai fungsi didalam keseluruhan proses
kegiatan belajar mengajar di sekolah, yang mana fungsi-fungsi itu telah
dijelaskan di depan diantaranya fungsi korektif, fungsi pemahaman, fungsi
penyesuaian, fungsi pengayaan, fungsi akselarasi dan fungsi terapeutik, yang
semuanya itu menjelaskan masalah pengajaran remedial dengan bentuk penugasan
tersebut. Selain pengertian, tujuan, fungsi dari pengajaran remedial juga ada
yang lain yaitu strategi dan metode pengajaran remedial yang mana strategi dan
metode pengajaran remedial itu bertujuan mengatasi siswa yang mengalami
kesulitan belajar agar di dalam proses belajar mengajar itu siswa dapat mencapai
ketuntasan belajarnya sehingga memperoleh prestasi yang optimal yang
diharapkan.
sip pak :)
BalasHapusaja klalen mampir neng bloge aku..
kritik dan saran, tolong dilampirkan daftar pustakanya gan.
BalasHapus