1. Pengertian Arah Pilih Karir
Karir merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, maka perlu direncanakan secara matang. Jika orang memperoleh karir yang tepat, maka hidup orang akhirnya akan bahagia. Kebahagiaan adalah tujuan hidup semua orang. Orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan.
Secara kata arah diartikan tujuan atau maksud (Depdiknas, 2008: 86).
Karir merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan manusia, maka perlu direncanakan secara matang. Jika orang memperoleh karir yang tepat, maka hidup orang akhirnya akan bahagia. Kebahagiaan adalah tujuan hidup semua orang. Orang akan merasa sangat susah dan gelisah jika tidak memiliki pekerjaan yang jelas, apalagi kalau sampai menjadi penganggur. Demikian pula banyak orang yang mengalami stres dan frustrasi dalam hidup ini karena masalah pekerjaan.
Secara kata arah diartikan tujuan atau maksud (Depdiknas, 2008: 86).
Karir lebih menekankan aspek bahwa seseorang memandang pekerjaannya sebagai panggilan hidup yang meresapi seluruh alam pikir dan perasaan dan mewarnai seluruh hidupnya (Winkel, 2001 : 571). Menurut Super (dalam Sukardi, 2004 : 18) karir merupakan suatu rangkaian dari suatu pekerjaan, jabatan dan posisi yang dilakukan seumur hidup dan nampaknya sangat bermanfaat bagi umat kehidupan. Sementara itu dalam Depdiknas (2008: 664) disebutkan bahwa karir merupakan keahlian (hobi dan sebagainya) yang diamalkan dalam masyarakat atau dijadikan sumber kehidupan.
Menurut Winkel (2001 : 512) menyatakan bahwa arah pilih karir merupakan suatu proses pemilihan jabatan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor psikologis, sosiologis, cultural, geografis, pendidikan, fisik ekonomis dan kesempatan yang terbuka yang bersama-sama membentuk jabatan seseorang, di mana seseorang tadi memperoleh sejumlah keyakinan, nilai, kebutuhan, kemampuan, keterampilan, minat, sifat kepribadian, pemahaman dan pengetahuan yang semuanya berkaitan dengan jabatan yang dipangkunya.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa arah pilih karir adalah suatu tujuan dari rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan dimana seseorang menjalaninya sepanjang kehidupannya sehari-hari dalam kehidupan dunia kerja.
2. Faktor-faktor yang menentukan arah pilih karir
Terdapat berbagai hal yang mempengaruhi seseorang dalam menentukan arah pilih karir yang dicita-citakan. Ada dua faktor yang menentukan arah pilih karir yaitu faktor internal dan eksternal, yaitu :
1). Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang menentukan arah pilih karir. Menurut Winkel (2001 : 592-596) faktor dari dalam diri yang menentukan pilihan karir diantaranya :
• Nilai-nilai kehidupan, di mana nilai yang dianut oleh individu berpengaruh terhadap pekerjaan yang dipilihnya, serta berpengaruh terhadap prestasi dalam pekerjaan. Individu yang memiliki nilai moral yang tinggi akan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi pula dalam pekerjaan atau karirnya tersebut.
• Kemampuan intelegensi, dimiliki seseorang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam memasuki suatu pekerjaan atau karir.
• Bakat, dengan mengetahui bakat yang dimiliki sadar dini akan memberikan pengaruh yang baik pada karir untuk masa mendatang karena jenis karir tersebut selalu disesuaikan dengan bakat yang dimiliki.
• Minat, sangat besar pengaruhnya dalam suatu karir atau pekerjaan, dimana seseorang tidak akan mungkin menyelesaikan pekerjaannya dengan baik apabila tidak memiliki minat pada pekerjaan yang dilakukannya tersebut.
• Pengetahuan, apakah dunia kerja yang akan dijalaninya sesuai dengan apa yang diharapkan, sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, nilai kehidupan dan keterampilan yang dimilikinya.
• Masalah dan keterbatasan pribadi, masalah yang dimaksud adalah masalah dalam diri dimana tingkah laku dan tindak tanduknya yang menyimpang dari tradisi masyarakat, melawan norma-norma atau mengasingkan diri.
2). Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang menentukan arah pilih karir. Menurut Winkel (2001 : 596-598) diantaranya :
• Masyarakat, yaitu lingkungan sosial budaya dimana orang muda dibesarkan. Lingkungan ini luas sekali dan berpengaruh besar terhadap pandangan dalam banyak hal yang dipegang teguh oleh setiap keluarga yang pada gilirannya menanamkannya pada semua anak.
• Keadaan sosial-ekonomi negara atau daerah, yaitu laju pertumbuhan ekonomi yang lambat atau cepat, stratifikasi masyarakat dalam golongan sosial-ekonomi tinggi, tengah atau rendah, serta diversifikasi masyarakat atas kelompok-kelompok yang terbuka atau tertutup bagi anggota dari kelompok lain.
• Pendidikan sekolah, yaitu pandangan dan sikap yang dikomunikasikan kepada anak didik oleh staf tenaga-tenaga pembimbing dan pengajar mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam kerja, tinggi rendahnya status sosial jabatan-jabatan dan kecocokan jabatan untuk anak laki-laki dan anak perempuan.
• Pergaulan dengan teman-teman sebaya, bahwa pergaulan dengan teman sebaya adalah pandangan-pandangan dan harapan-harapan tentang masa depan dalam pergaulan sehari-hari dalam pergaulan terjalin dan terbentuk norma, nilai dan simbol tersendiri yang lain.
Berdasarkan pendapat di atas ada dua faktor yang menentukan arah pilih karir dilihat dari pengaruh dari dalam diri seseorang dan dari luar, masyarakat lingkungan sekitanrnya. Sedangkan menurut Sukardi (2004 : 44-52) yang menentukan arah pilih kariri adalah :
1) Kelompok primer
Kelompok primer diwarnai oleh bentuk-bentuk hubungan yang bersifat pribadi dan akrab serta terjadi secara terus menerus. Keluarga merupakan bentuk kelompok primer yang memiliki kemantapan dan kompak.
2) Kelompok sekunder
Kelompok sekunder ialah didasarkan atas kepentingan-kepentingan tertentu yang mewarnai aktivitas. Tujuan dari kelompok sekunder ini adalah untuk mencapai tujuan tertentu didalam masyarakat secara bersama-sama, obyektif dan rasional. Kelompok sekunder memiliki pengaruh dalam menentukan arah minat jabatan anak. Kelompok sekunder yang berpengaruh terhadap arah pilih jabatan anak, diantaranya :
(a) Keadaan teman-teman sebaya
(b) Sifat dan sikap teman-teman sebaya, dan
(c) Tujuan dan nilai-nilai dari kelompok teman sebaya.
3. Komponen dalam Pemilihan Arah Karir
Menurut Arifah (2005: 54) bahwa komponen-komponen yang ada dalam pemilihan arah karir yang sesuai dengan kondisi diri siswa dapat diketahui dari: kebebasan dalam memilih karir, kemantapan diri dalam memilih karir dan tanggung tawab terhadap karir yang akan dipilihnya.
1) Adanya kebebasan dalam memilih karir
Tidak adanya rasa terkekang, rasa terbebani dan tidak adanya pengaruh orang lain dalam menentukan karir mana yang harus dipilih karena pada dasarnya siswa telah memahami dirinya dan kemampuannya. Dalam hal ini siswa mampu menunjukkan kebebasan dirinya dalam menentukan karir mana yang sesuai dengan kondisi dirinya. Dengan pemahaman diri siswa mampu untuk menentukan dan memilih karir apa yang sesuai dengan potensi yang ada padanya. Karir yang dipilih merupakan hasil keputusan sendiri berdasarkan pemahaman dirinya tanpa adanya kekangan dan paksaan. Ciri-ciri siswa yang memiliki kebebasan dalam memilih karir adalah:
a). Siswa tersebut memilih karir atas bakat, minat, cita-cita, kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya.
Siswa yang mengetahui potensinya, mengetahui tingkat rasa senangnya, sadar dengan harapan-harapan yang ingin diwujudkannya di masa depan, mengetahui nilai-nilai positif dan negatif dalam dirinya sehubungan dengan pendidikan yang ditekuni dan bidang karir yang akan ditekuninya nanti. Dalam memilih karirnya dilakukan dengan kesadaran dari diri siswa, tanpa adanya paksaan dari pihak lain.
b). Siswa tersebut memilih karir dengan tidak bergantung pada orang lain.
Siswa yang memahami diri dan lingkungan karirnya serta mampu merencanakan masa depan karirnya mampu memilih karir yang sesuai dengan keadaan dirinya. Dalam memilih karirnya siswa tidak lagi harus mengikuti kehendak dan kemauan orang lain. Pemilihan itu dilakukan dengan pertimbangan sendiri dan merupakan hasil keputusan yang telah dipikirkan dengan matang dari diri siswa.
2) Kemantapan diri dalam memilih karir.
Sikap siswa yang menunjukkan rasa percaya terhadap kemampuan yang dimiliki, merasa senang dalam menekuni pendidikan dan bidang karir yang akan dipilih serta mempunyai harapan yang maju terhadap pendidikan yang sedang ditekuni dan pilihan karir yang diinginkan. Dalam hal ini siswa telah mempunyai keyakinan bahwa dengan mengetahui kemampuan yang ada pada dirinya, akan mampu untuk memilih karir yang diinginkannya.
Keyakinan tersebut melahirkan perasaan senang/ minat terhadap bidang karir yang akan dipilihnya karena sesuai dengan minat dirinya. Perasaan yakin dan rasa senang terhadap pendidikan yang dipilih mampu mendorong rasa percaya diri siswa terhadap karir yang akan dipilihnya. Rasa optimis ini dapat terlihat dari adanya keinginan untuk maju dengan karir yang ditekuninya tidak mudah putus asa dalam menekuni bidang karir yang menjadi pilihannya. Ciri-ciri siswa yang memiliki kemantapan diri dalam memilih karir adalah:
a). Percaya terhadap kemampuan yang ada pada dirinya
Perasaan yakin terhadap kemampuan yang dimiliki, membuat siswa menjadi mantap dalam menekuni pendidikan yang ditekuni dan bidang karir yang akan dipilih. Dengan rasa percaya diri mampu memberikan dorongan yang positif kepada siswa dalam memilih bidang karir yang sesuai dengan keinginannya.
b). Merasa senang dengan karir yang akan dipilihnya.
Perasaan senang, ringan dan penuh minat yang tumbuh dalam diri siswa ketika memilih pendidikan yang sedang ditekuni, membuat siswa mudah dalam mendalaminya. Dengan perasaan ini siswa mampu dalam menyelesaikan segala konsekwensi yang ada pada pendidikan tersebut. Siswa yang mampu dalam menyelaraskan bakat, minat dan cita-citanya terhadap pendidikan, akan mampu memilih karir yang sesuai dengan kondisinya tersebut.
c). Memiliki rasa optimis terhadap karir yang akan dipilihnya.
Keinginan siswa untuk berhasil dan memiliki keyakinan untuk maju terhadap karir yang akan dipilihnya, mendorong siswa untuk berfikir maju dan mengembangkan karirnya. Dengan rasa optimis menjadikan diri siswa semakin berani dan yakin dalam menentukan pilihan karir yang sesuai dengan dirinya.
3) Tanggung Jawab terhadap Karir yang akan Dipilihnya.
Sikap siswa yang menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menekuni bidang kejuruan yang sedang ditekuni dan karir yang akan dipilih karena sadar akan diri dan masa depannya agar kehidupan yang akan dijalani sesuai dengan harapan yang diinginkan. Siswa bersedia melakukan usaha yang berhubungan dengan bidang karir kejuruannya karena sadar akan tujuan/ cita-cita yang ingin diwujudkan sesuai dengan harapannya. Karena kesadaran tersebut mampu melahirkan dorongan dan semangat yang tentunya akan memberikan dampak yang positif terhadap bidang kejuruan yang sedang ditekuni dan terhadap bidang karir yang akan dipilihnya. Karena adanya motivasi yang positif terhadap karir yang akan ditekuni menunjukkan adanya tanggung jawab terhadap bidang karir yang akan dipilihnya.
Ciri-ciri siswa yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap karir yang akan ditekuninya adalah:
a). Berusaha keras dalam menekuni pendidikan
Dalam menekuni bidang karir yang sedang dijalani maupun yang akan dipilih diperlukan adanya usaha yang sungguh-sungguh dan konsentrasi. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan usaha yang keras, siswa mampu dalam menentukan karir yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkannya.
b). Tekun dalam belajar memahami pendidikan
Ketekunan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam memahami bidang karir yang sedang dijalani, akan menjadikan siswa berhasil dalam berkarir. Hal ini menjadi penting ketika siswa yang sedang menekuni bidang karirnya mampu mencapai tingkat prestasi yang menyebabkan siswa memiliki nilai lebih. Dengan ketekunan ini, menjadikan siswa mampu untuk memilih karir yang sesuai dengan harapannya.
c). Sadar tujuan/ cita-cita terhadap karir yang akan dipilih
Kesadaran diri siswa terhadap cita-cita dan tujuan yang menjadi harapannya di masa depan mampu mendorong siswa dalam menentukan langkah yang tepat dalam merencanakan karirnya. Hal ini dilakukan agar siswa selalu sadar akan tujuan karirnya dan selalu berpedoman tidak berusaha untuk keluar dari yang tidak diinginkan dalam karirnya. Dengan kesadaran ini siswa mampu untuk memilih karir yang sesuai dengan harapan dan cita-citanya semula.
d). Termotivasi dengan karir yang akan dipilih.
Dorongan yang timbul dari dalam diri siswa yang menyebabkan adanya kemauan untuk bersemangat dalam menekuni bidang karir yang akan dipilih. Dorongan yang timbul dari dalam diri siswa ini, menyebabkan siswa mampu memilih karir yang sesuai dengan keinginannya.
Sedangkan menurut Prakuso (2008: 21) bahwa komponen dalam pemilihan arah karir yang sesuai dengan kondisi diri dapat meliputi : memilih pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan, keahlian, bakat, minat dan cita-cita, berjuang untuk memperoleh pengalaman, pendidikan dan keterampilan, keyakinan pada kelebihan yang dimiliki, memiliki percaya diri dan mengenal lingkungan dunia kerja.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komponen dalam pemilihan arah karir yang sesuai dengan kondisi diri meliputi kebebasan dalam memilih karir, kemantapan diri dalam memilih karir dan tanggung tawab terhadap karir yang akan dipilihnya, dan mengenal lingkungan dunia kerja.
Menurut Winkel (2001 : 512) menyatakan bahwa arah pilih karir merupakan suatu proses pemilihan jabatan yang dipengaruhi oleh beberapa faktor psikologis, sosiologis, cultural, geografis, pendidikan, fisik ekonomis dan kesempatan yang terbuka yang bersama-sama membentuk jabatan seseorang, di mana seseorang tadi memperoleh sejumlah keyakinan, nilai, kebutuhan, kemampuan, keterampilan, minat, sifat kepribadian, pemahaman dan pengetahuan yang semuanya berkaitan dengan jabatan yang dipangkunya.
Dari beberapa pengertian di atas maka dapat disimpulkan bahwa arah pilih karir adalah suatu tujuan dari rangkaian pekerjaan-pekerjaan, jabatan-jabatan dan kedudukan dimana seseorang menjalaninya sepanjang kehidupannya sehari-hari dalam kehidupan dunia kerja.
2. Faktor-faktor yang menentukan arah pilih karir
Terdapat berbagai hal yang mempengaruhi seseorang dalam menentukan arah pilih karir yang dicita-citakan. Ada dua faktor yang menentukan arah pilih karir yaitu faktor internal dan eksternal, yaitu :
1). Faktor internal
Faktor internal merupakan faktor yang berasal dari dalam diri seseorang yang menentukan arah pilih karir. Menurut Winkel (2001 : 592-596) faktor dari dalam diri yang menentukan pilihan karir diantaranya :
• Nilai-nilai kehidupan, di mana nilai yang dianut oleh individu berpengaruh terhadap pekerjaan yang dipilihnya, serta berpengaruh terhadap prestasi dalam pekerjaan. Individu yang memiliki nilai moral yang tinggi akan memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi pula dalam pekerjaan atau karirnya tersebut.
• Kemampuan intelegensi, dimiliki seseorang dapat dipergunakan sebagai pertimbangan dalam memasuki suatu pekerjaan atau karir.
• Bakat, dengan mengetahui bakat yang dimiliki sadar dini akan memberikan pengaruh yang baik pada karir untuk masa mendatang karena jenis karir tersebut selalu disesuaikan dengan bakat yang dimiliki.
• Minat, sangat besar pengaruhnya dalam suatu karir atau pekerjaan, dimana seseorang tidak akan mungkin menyelesaikan pekerjaannya dengan baik apabila tidak memiliki minat pada pekerjaan yang dilakukannya tersebut.
• Pengetahuan, apakah dunia kerja yang akan dijalaninya sesuai dengan apa yang diharapkan, sesuai dengan kemampuan, bakat, minat, nilai kehidupan dan keterampilan yang dimilikinya.
• Masalah dan keterbatasan pribadi, masalah yang dimaksud adalah masalah dalam diri dimana tingkah laku dan tindak tanduknya yang menyimpang dari tradisi masyarakat, melawan norma-norma atau mengasingkan diri.
2). Faktor eksternal
Faktor eksternal merupakan faktor yang berasal dari luar diri seseorang yang menentukan arah pilih karir. Menurut Winkel (2001 : 596-598) diantaranya :
• Masyarakat, yaitu lingkungan sosial budaya dimana orang muda dibesarkan. Lingkungan ini luas sekali dan berpengaruh besar terhadap pandangan dalam banyak hal yang dipegang teguh oleh setiap keluarga yang pada gilirannya menanamkannya pada semua anak.
• Keadaan sosial-ekonomi negara atau daerah, yaitu laju pertumbuhan ekonomi yang lambat atau cepat, stratifikasi masyarakat dalam golongan sosial-ekonomi tinggi, tengah atau rendah, serta diversifikasi masyarakat atas kelompok-kelompok yang terbuka atau tertutup bagi anggota dari kelompok lain.
• Pendidikan sekolah, yaitu pandangan dan sikap yang dikomunikasikan kepada anak didik oleh staf tenaga-tenaga pembimbing dan pengajar mengenai nilai-nilai yang terkandung dalam kerja, tinggi rendahnya status sosial jabatan-jabatan dan kecocokan jabatan untuk anak laki-laki dan anak perempuan.
• Pergaulan dengan teman-teman sebaya, bahwa pergaulan dengan teman sebaya adalah pandangan-pandangan dan harapan-harapan tentang masa depan dalam pergaulan sehari-hari dalam pergaulan terjalin dan terbentuk norma, nilai dan simbol tersendiri yang lain.
Berdasarkan pendapat di atas ada dua faktor yang menentukan arah pilih karir dilihat dari pengaruh dari dalam diri seseorang dan dari luar, masyarakat lingkungan sekitanrnya. Sedangkan menurut Sukardi (2004 : 44-52) yang menentukan arah pilih kariri adalah :
1) Kelompok primer
Kelompok primer diwarnai oleh bentuk-bentuk hubungan yang bersifat pribadi dan akrab serta terjadi secara terus menerus. Keluarga merupakan bentuk kelompok primer yang memiliki kemantapan dan kompak.
2) Kelompok sekunder
Kelompok sekunder ialah didasarkan atas kepentingan-kepentingan tertentu yang mewarnai aktivitas. Tujuan dari kelompok sekunder ini adalah untuk mencapai tujuan tertentu didalam masyarakat secara bersama-sama, obyektif dan rasional. Kelompok sekunder memiliki pengaruh dalam menentukan arah minat jabatan anak. Kelompok sekunder yang berpengaruh terhadap arah pilih jabatan anak, diantaranya :
(a) Keadaan teman-teman sebaya
(b) Sifat dan sikap teman-teman sebaya, dan
(c) Tujuan dan nilai-nilai dari kelompok teman sebaya.
3. Komponen dalam Pemilihan Arah Karir
Menurut Arifah (2005: 54) bahwa komponen-komponen yang ada dalam pemilihan arah karir yang sesuai dengan kondisi diri siswa dapat diketahui dari: kebebasan dalam memilih karir, kemantapan diri dalam memilih karir dan tanggung tawab terhadap karir yang akan dipilihnya.
1) Adanya kebebasan dalam memilih karir
Tidak adanya rasa terkekang, rasa terbebani dan tidak adanya pengaruh orang lain dalam menentukan karir mana yang harus dipilih karena pada dasarnya siswa telah memahami dirinya dan kemampuannya. Dalam hal ini siswa mampu menunjukkan kebebasan dirinya dalam menentukan karir mana yang sesuai dengan kondisi dirinya. Dengan pemahaman diri siswa mampu untuk menentukan dan memilih karir apa yang sesuai dengan potensi yang ada padanya. Karir yang dipilih merupakan hasil keputusan sendiri berdasarkan pemahaman dirinya tanpa adanya kekangan dan paksaan. Ciri-ciri siswa yang memiliki kebebasan dalam memilih karir adalah:
a). Siswa tersebut memilih karir atas bakat, minat, cita-cita, kelebihan dan kekurangan yang ada pada dirinya.
Siswa yang mengetahui potensinya, mengetahui tingkat rasa senangnya, sadar dengan harapan-harapan yang ingin diwujudkannya di masa depan, mengetahui nilai-nilai positif dan negatif dalam dirinya sehubungan dengan pendidikan yang ditekuni dan bidang karir yang akan ditekuninya nanti. Dalam memilih karirnya dilakukan dengan kesadaran dari diri siswa, tanpa adanya paksaan dari pihak lain.
b). Siswa tersebut memilih karir dengan tidak bergantung pada orang lain.
Siswa yang memahami diri dan lingkungan karirnya serta mampu merencanakan masa depan karirnya mampu memilih karir yang sesuai dengan keadaan dirinya. Dalam memilih karirnya siswa tidak lagi harus mengikuti kehendak dan kemauan orang lain. Pemilihan itu dilakukan dengan pertimbangan sendiri dan merupakan hasil keputusan yang telah dipikirkan dengan matang dari diri siswa.
2) Kemantapan diri dalam memilih karir.
Sikap siswa yang menunjukkan rasa percaya terhadap kemampuan yang dimiliki, merasa senang dalam menekuni pendidikan dan bidang karir yang akan dipilih serta mempunyai harapan yang maju terhadap pendidikan yang sedang ditekuni dan pilihan karir yang diinginkan. Dalam hal ini siswa telah mempunyai keyakinan bahwa dengan mengetahui kemampuan yang ada pada dirinya, akan mampu untuk memilih karir yang diinginkannya.
Keyakinan tersebut melahirkan perasaan senang/ minat terhadap bidang karir yang akan dipilihnya karena sesuai dengan minat dirinya. Perasaan yakin dan rasa senang terhadap pendidikan yang dipilih mampu mendorong rasa percaya diri siswa terhadap karir yang akan dipilihnya. Rasa optimis ini dapat terlihat dari adanya keinginan untuk maju dengan karir yang ditekuninya tidak mudah putus asa dalam menekuni bidang karir yang menjadi pilihannya. Ciri-ciri siswa yang memiliki kemantapan diri dalam memilih karir adalah:
a). Percaya terhadap kemampuan yang ada pada dirinya
Perasaan yakin terhadap kemampuan yang dimiliki, membuat siswa menjadi mantap dalam menekuni pendidikan yang ditekuni dan bidang karir yang akan dipilih. Dengan rasa percaya diri mampu memberikan dorongan yang positif kepada siswa dalam memilih bidang karir yang sesuai dengan keinginannya.
b). Merasa senang dengan karir yang akan dipilihnya.
Perasaan senang, ringan dan penuh minat yang tumbuh dalam diri siswa ketika memilih pendidikan yang sedang ditekuni, membuat siswa mudah dalam mendalaminya. Dengan perasaan ini siswa mampu dalam menyelesaikan segala konsekwensi yang ada pada pendidikan tersebut. Siswa yang mampu dalam menyelaraskan bakat, minat dan cita-citanya terhadap pendidikan, akan mampu memilih karir yang sesuai dengan kondisinya tersebut.
c). Memiliki rasa optimis terhadap karir yang akan dipilihnya.
Keinginan siswa untuk berhasil dan memiliki keyakinan untuk maju terhadap karir yang akan dipilihnya, mendorong siswa untuk berfikir maju dan mengembangkan karirnya. Dengan rasa optimis menjadikan diri siswa semakin berani dan yakin dalam menentukan pilihan karir yang sesuai dengan dirinya.
3) Tanggung Jawab terhadap Karir yang akan Dipilihnya.
Sikap siswa yang menunjukkan usaha sungguh-sungguh dalam menekuni bidang kejuruan yang sedang ditekuni dan karir yang akan dipilih karena sadar akan diri dan masa depannya agar kehidupan yang akan dijalani sesuai dengan harapan yang diinginkan. Siswa bersedia melakukan usaha yang berhubungan dengan bidang karir kejuruannya karena sadar akan tujuan/ cita-cita yang ingin diwujudkan sesuai dengan harapannya. Karena kesadaran tersebut mampu melahirkan dorongan dan semangat yang tentunya akan memberikan dampak yang positif terhadap bidang kejuruan yang sedang ditekuni dan terhadap bidang karir yang akan dipilihnya. Karena adanya motivasi yang positif terhadap karir yang akan ditekuni menunjukkan adanya tanggung jawab terhadap bidang karir yang akan dipilihnya.
Ciri-ciri siswa yang memiliki rasa tanggung jawab terhadap karir yang akan ditekuninya adalah:
a). Berusaha keras dalam menekuni pendidikan
Dalam menekuni bidang karir yang sedang dijalani maupun yang akan dipilih diperlukan adanya usaha yang sungguh-sungguh dan konsentrasi. Hal ini dilakukan agar hasil yang diperoleh maksimal dan sesuai dengan yang diharapkan. Dengan usaha yang keras, siswa mampu dalam menentukan karir yang tepat dan sesuai dengan yang diharapkannya.
b). Tekun dalam belajar memahami pendidikan
Ketekunan yang dilakukan secara terus menerus dan berkesinambungan dalam memahami bidang karir yang sedang dijalani, akan menjadikan siswa berhasil dalam berkarir. Hal ini menjadi penting ketika siswa yang sedang menekuni bidang karirnya mampu mencapai tingkat prestasi yang menyebabkan siswa memiliki nilai lebih. Dengan ketekunan ini, menjadikan siswa mampu untuk memilih karir yang sesuai dengan harapannya.
c). Sadar tujuan/ cita-cita terhadap karir yang akan dipilih
Kesadaran diri siswa terhadap cita-cita dan tujuan yang menjadi harapannya di masa depan mampu mendorong siswa dalam menentukan langkah yang tepat dalam merencanakan karirnya. Hal ini dilakukan agar siswa selalu sadar akan tujuan karirnya dan selalu berpedoman tidak berusaha untuk keluar dari yang tidak diinginkan dalam karirnya. Dengan kesadaran ini siswa mampu untuk memilih karir yang sesuai dengan harapan dan cita-citanya semula.
d). Termotivasi dengan karir yang akan dipilih.
Dorongan yang timbul dari dalam diri siswa yang menyebabkan adanya kemauan untuk bersemangat dalam menekuni bidang karir yang akan dipilih. Dorongan yang timbul dari dalam diri siswa ini, menyebabkan siswa mampu memilih karir yang sesuai dengan keinginannya.
Sedangkan menurut Prakuso (2008: 21) bahwa komponen dalam pemilihan arah karir yang sesuai dengan kondisi diri dapat meliputi : memilih pekerjaan yang sesuai dengan pendidikan, keahlian, bakat, minat dan cita-cita, berjuang untuk memperoleh pengalaman, pendidikan dan keterampilan, keyakinan pada kelebihan yang dimiliki, memiliki percaya diri dan mengenal lingkungan dunia kerja.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa komponen dalam pemilihan arah karir yang sesuai dengan kondisi diri meliputi kebebasan dalam memilih karir, kemantapan diri dalam memilih karir dan tanggung tawab terhadap karir yang akan dipilihnya, dan mengenal lingkungan dunia kerja.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
silahkan isi komentar dengan bahasa sopan