A. Hasil Penelitian
1.
Deskripsi data
Deskripsi
data dalam penelitian ini yang ditampilkan berupa rata-rata, nilai tertinggi,
nilai terendah, median, modus, dan standar deviasi dari data pemahaman konsep
bangun datar, kemampuan belajar mandiri dan prestasi belajar bangun ruang sisi
datar pada siswa kelas VIII semester
2 SMP Negeri 2 Warureja Tahun Pelajaran 2008/2009 yang diwakili oleh responden
sejumlah 112 siswa yang diambil dengan teknik proporsional random sampling.
a.
Deskripsi Data Pemahaman Konsep Bangun Datar
Deskripsi
data pemahaman konsep bangun datar pada siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 2 Warureja Tahun Pelajaran 2008/2009 menunjukkan
rata-rata sebesar 6,67, nilai terendah 3,08
dan nilai tertinggi 9,23, median 6,54,
modus 6,15 dan standar deviasi sebesar 1,27. Perhitungan ini secara lengkap
dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 117. Untuk lebih menjelaskan deskripsi
data ini ditampilkan distribusi frekuensi dan histogram dari data data
pemahaman konsep bangun datar pada siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 2 Warureja Tahun Pelajaran 2008/2009.
Deskripsi
data pemahaman konsep bangun datar secara lengkap sebagaimana pada Tabel 4.1.
Tabel. 4.1
Distribusi Frekuensi Data Pemahaman Konsep Bangun Datar
No
|
Nilai
|
Frekuensi
Mutlak
|
Frekuensi
Persen
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
3,08
- 3,87
3,88
- 4,67
4,68
- 5,47
5,48
- 6,27
6,28
- 7,07
7,08
- 7,87
7,88
- 8,67
8,68 - 9,47
|
2
6
11
28
25
20
11
9
|
1,79
5,36
9,82
25,00
22,32
17,86
9,82
8,04
|
Jumlah
|
112
|
100
|
f
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
28
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
24
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
20
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
16
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
12
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
8
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
0
|
|
3,48
|
4,28
|
5,08
|
5,88
|
6,68
|
7,48
|
8,28
|
9,08
|
Gambar 4.1 Histogram Data Pemahaman Konsep Bangun Datar
Histogram pada Gambar 4.1 menunjukkan bahwa siswa
kelas VIII semester 2 SMP Negeri 2
Warureja Tahun Pelajaran 2008/2009 mempunyai nilai pemahaman konsep bangun datar terbanyak
pada interval nilai 5,48 sampai 6,27.
b.
Deskripsi Data Kemampuan Belajar Mandiri
Deskripsi
data kemampuan belajar mandiri pada siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 2 Warureja Tahun Pelajaran 2008/2009 menunjukkan
rata-rata sebesar 74, skor terendah 47 dan skor tertinggi 97, median 76, modus 73
dan standar deviasi sebesar 10,73. Perhitungan ini secara lengkap dapat dilihat
pada Lampiran 9 halaman 117. Untuk lebih menjelaskan deskripsi data ini
ditampilkan distribusi frekuensi dan histogram dari data data kemampuan belajar
mandiri pada siswa kelas VIII
semester 2 SMP Negeri 2 Warureja Tahun Pelajaran 2008/2009.
Deskripsi
data kemampuan belajar mandiri secara lengkap sebagaimana pada Tabel 4.2.
Tabel. 4.2
Distribusi Frekuensi Data Kemampuan Belajar Mandiri
No
|
Skor
|
Frekuensi
Mutlak
|
Frekuensi
Persen
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
47 - 53
54 - 60
61 - 67
68 - 74
75 - 81
82 - 88
89 - 95
96 - 102
|
7
2
17
25
27
26
7
1
|
6,25
1,79
15,18
22,32
24,11
23,21
6,25
0,89
|
Jumlah
|
112
|
100
|
f
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
28
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
24
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
20
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
16
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
12
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
8
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
0
|
|
50,5
|
57,5
|
64,5
|
71,5
|
78,5
|
85,5
|
92,5
|
99,5
|
Gambar 4.2 Histogram Data Kemampuan Belajar Mandiri
Histogram pada Gambar 4.2 menunjukkan siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 2 Warureja Tahun
Pelajaran 2008/2009 mempunyai
nilai kemampuan belajar mandiri terbanyak di interval nilai 75 sampai 81.
c.
Deskripsi Data Prestasi Belajar Bangun Ruang Sisi Datar
Deskripsi
data prestasi belajar bangun ruang sisi datar pada siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 2 Warureja Tahun
Pelajaran 2008/2009 menunjukkan rata-rata sebesar 6,23, nilai terendah 3,02
dan nilai tertinggi 9,62, median 6,23, modus 6,23 dan standar deviasi sebesar 1,619.
Perhitungan ini secara lengkap dapat dilihat pada Lampiran 9 halaman 117. Untuk
lebih menjelaskan deskripsi data ini ditampilkan distribusi frekuensi dan
histogram dari data data prestasi belajar bangun ruang sisi datar pada siswa kelas VIII semester 2 SMP Negeri 2
Warureja Tahun Pelajaran 2008/2009. Deskripsi data prestasi belajar
bangun ruang sisi datar secara lengkap sebagaimana pada Tabel. 4.3.
Tabel. 4.3 Distribusi Frekuensi Data Prestasi Belajar Bangun
Ruang
No
|
Nilai
|
Frekuensi Mutlak
|
Frekuensi Persen
|
1
2
3
4
5
6
7
8
|
2,9 - 3,79
3,8 - 4,69
4,7 - 5,59
5,6 - 6,49
6,5 - 7,39
7,4 - 8,29
8,3 - 9,19
9,2 - 9,99
|
6
15
18
27
17
14
9
6
|
5,36
13,39
16,07
24,11
15,18
12,50
8,04
5,36
|
Jumlah
|
112
|
100
|
f
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
28
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
24
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
20
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
16
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
12
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
8
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
4
|
|
|
|
|
|
|
|
|
|
||
0
|
|
3,35
|
4,25
|
5,15
|
6,05
|
6,95
|
7,85
|
8,75
|
9,65
|
Gambar 4.3 Histogram Data Prestasi Belajar Bangun Ruang
Histogram pada Gambar 4.3 menunjukkan bahwa
siswa kelas VIII semester 2 SMP
Negeri 2 Warureja Tahun Pelajaran 2008/2009 mempunyai nilai prestasi belajar bangun ruang
sisi datar terbanyak di interval nilai 5,6
sampai 6,49.
2.
Hasil analisis
uji hipotesis
Analisis data dilakukan dengan metode analisis regresi tunggal
dan ganda yang mensyaratkan adanya uji normalitas, homgenitas dan linieritas..
Analisis regresi tunggal untuk pengujian hipotesis penelitian pertama dan
kedua, sedangkan analisis regresi ganda untuk pengujian hipotesis penelitian
yang ketiga.
a.
Uji Hipotesis Pertama
Hipotesis
pertama yang diajukan dalam penelitian ada dua macam, yaitu hipotesis kerja dan
nihil. Hipotesis kerja (Ha) : “Ada
pengaruh yang signifikan pemahaman konsep bangun datar terhadap prestasi
belajar bangun ruang” dan hipotesis nihil (Ho) : “Tidak ada pengaruh yang
signifikan pemahaman konsep bangun datar terhadap prestasi belajar bangun ruang”.
Untuk membuktikan kebenaran dua hipotesis tersebut
dibuat persamaan regresi linier serderhana (Lampiran 15 halaman 148) berupa
persamaan = 0,61X1 + 2,16. Persamaan
tersebut telah diuji keberartiannya dengan uji-F yang memberikan hasil Fhitung
= 32,78. Nilai Fhitung dikonsultasikan pada tabel distribusi F dengan dk pembilang = 1
dk penyebut = 110 dan a = 5 %, yaitu Ftabel
= 3,94 menunjukkan Fhitung
> Ftabel,. Sesuai dengan kriteria penerimaan uji keberatian jika
Fhitung > Ftabel maka dikatakan persamaan regresi = 0,61X1 + 2,16 berarti untuk
meprediksikan hubungan variabel Y jika diketahui variabel X1.
Persamaan tersebut dapat memprediksikan perolehan
nilai prestasi belajar bangun ruang sisi datar (Y) jika diketahui nilai
pemahaman konsep bangun datar (X1). Persamaan regresi linier
sederhana = 0,61X1 + 2,16 juga
memprediksikan kenaikan sebesar 0,61 pada nilai Y jika terjadi pertambahan satu
nilai pada variabel X1. Sebagai contoh siswa A memperoleh nilai
pemahaman konsep bangun datar sebesar 6,0, maka siswa tersebut diprediksikan
memperoleh prestasi belajar bangun ruang sisi datar menurut = 0,61X1 + 2,16
= 0,61 x 6,0 + 2,16
= 5,82
Kemudian jika siswa A tersebut belajar dengan giat dan
mampu menambah nilai X1 menjadi 7,0 maka diprediksikan nilai Y
bertambah sebesar 0,61 menjadi 6,43.
Besar sumbangan yang diberikan variabel X1
terhadap Y dapat dihitung dari besarnya koefisien korelasi antara X1
dan Y (Lampiran halaman) yaitu rhitung = 0,481 dikuadratkan
dan dikalikan 100%.
Besar sumbangan = (rhitung)2 x 100 %
= (0,481)2 x 100 % = 23,14 %.
Besarnya koefisen korelasi di atas telah diuji dengn uji-t yang
memberikan hasil thitung = 5,75 dikonsultasikan pada tabel
distribusi student dengan a = 5% dan dk = 110, yaitu ttabel = 1,98.
Terlihat thitung tidak terletak pada
–ttabel = - 1,98 sampai ttabel = 1,98 sehingga
koefisien korelasi bersifat nyata dan berarti.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa persamaan regresi = 0,61X1 + 2,16 terbukti mampu
memprediksikan pengaruh yang diberikan pemahaman konsep bangun datar terhadap
prestasi belajar bangun ruang sisi datar, selain itu dibuktikan dengan uji-t
terhadap koefisien korelasi sebesar 0,481 yang nyata dan berarti adanya
hubungan antara pemahaman konsep bangun datar dan prestasi belajar bangun ruang
sisi datar. Jadi berkaitan hipotesis kerja “Ada pengaruh yang signifikan pemahaman konsep
bangun datar terhadap prestasi belajar bangun ruang” diterima, sedangkan
hipotesis nihil “Tidak ada pengaruh yang signifikan pemahaman konsep bangun
datar terhadap prestasi belajar bangun ruang” ditolak.
b.
Uji Hipotesis Kedua
Hipotesis
kedua yang diajukan dalam penelitian juga ada dua macam, yaitu hipotesis kerja
dan nihil. Hipotesis kerja (Ha) : “Ada
pengaruh yang signifikan kemampuan belajar mandiri terhadap prestasi belajar
bangun ruang” dan hipotesis nihil (Ho) : “Tidak ada pengaruh yang signifikan
kemampuan belajar mandiri terhadap prestasi belajar bangun ruang”.
Untuk membuktikan kebenaran dua hipotesis tersebut
dibuat persamaan regresi linier serderhana (Lampiran 15 halaman 148) berupa
persamaan = 0,04 X2 + 3,24. Persamaan
tersebut telah diuji keberartiannya dengan uji-F yang memberikan hasil Fhitung
= 8,27. Nilai Fhitung
dikonsultasikan pada tabel distribusi F dengan dk pembilang = 1 dk
penyebut = 110 dan a
= 5 %, yaitu Ftabel = 3,94 menunjukkan Fhitung > Ftabel,. Sesuai
dengan kriteria penerimaan uji keberatian jika Fhitung > Ftabel
maka dikatakan persamaan regresi = 0,04 X2 + 3,24 berarti untuk
meprediksikan hubungan variabel Y jika diketahui variabel X2.
Persamaan tersebut dapat memprediksikan perolehan
nilai prestasi belajar bangun ruang sisi datar (Y) jika diketahui nilai kemampuan
belajar mandiri (X2). Persamaan regresi linier sederhana = 0,04 X2 + 3,24 juga memprediksikan
kenaikan sebesar 0,04 pada nilai Y jika terjadi pertambahan satu nilai pada
variabel X2. Sebagai contoh siswa B memperoleh nilai kemampuan
belajar mandiri sebesar 70, maka siswa tersebut diprediksikan memperoleh
prestasi belajar bangun ruang sisi datar menurut = 0,04 X2 + 3,24
= 0,04 x 70 + 3,24
= 6,04
Kemudian jika siswa B tersebut mengubah belajar dengan mandiri
dan akhirnya mampu menambah nilai X2 menjadi 71 maka diprediksikan
nilai Y bertambah sebesar 0,04 menjadi 6,08.
Besar sumbangan yang diberikan variabel X2
terhadap Y dapat dihitung dari besarnya koefisien korelasi antara X2
dan Y (Lampiran halaman) yaitu rhitung = 0,264 dikuadratkan
dan dikalikan 100%.
Besar sumbangan = (rhitung)2 x 100 %
= (0,264)2 x 100 % = 6,97 %.
Besarnya koefisen korelasi di atas telah diuji dengn uji-t yang
memberikan hasil thitung = 2,87 dikonsultasikan pada tabel
distribusi student dengan a = 5% dan dk = 110, yaitu ttabel = 1,98.
Terlihat thitung tidak terletak pada
– ttabel = - 1,98 sampai ttabel = 1,98 sehingga
koefisien korelasi bersifat nyata dan berarti.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa persamaan regresi = 0,04 X2 + 3,24 terbukti mampu
memprediksikan pengaruh yang diberikan kemampuan belajar mandiri terhadap
prestasi belajar bangun ruang sisi datar, selain itu dibuktikan dengan uji-t
terhadap koefisien korelasi sebesar 0,264 yang nyata dan berarti adanya hubungan antara kemampuan
belajar mandiri dan prestasi belajar bangun ruang sisi datar. Jadi berkaitan
hipotesis kerja “Ada
pengaruh yang signifikan kemampuan belajar mandiri terhadap prestasi belajar
bangun ruang” diterima, sedangkan
hipotesis nihil “Tidak ada pengaruh yang signifikan kemampuan belajar mandiri
terhadap prestasi belajar bangun ruang” ditolak.
c.
Uji Hipotesis Ketiga
Hipotesis
ketiga yang diajukan dalam penelitian terdapat dua macam, yaitu hipotesis kerja
dan nihil. Hipotesis kerja (Ha) : “Ada
pengaruh yang signifikan pemahaman konsep bangun datar dan kemampuan belajar
mandiri terhadap prestasi belajar bangun ruang” dan hipotesis nihil (Ho) :
“Tidak ada pengaruh yang signifikan pemahaman konsep bangun datar dan kemampuan
belajar mandiri terhadap prestasi belajar bangun ruang”.
Untuk membuktikan kebenaran dua hipotesis tersebut
dibuat persamaan regresi linier ganda (Lampiran 15 halaman 148) berupa
persamaan 0,60X1 + 0,04X2 - 0,76. Persamaan
tersebut telah diuji keberartiannya dengan uji-F yang memberikan hasil Fhitung
= 22,91. Nilai Fhitung dikonsultasikan pada tabel distribusi F dengan dk pembilang = 2
dk penyebut = 109 dan a = 5 %, yaitu Ftabel
= 3,09 menunjukkan Fhitung
> Ftabel,. Sesuai dengan kriteria penerimaan uji keberatian jika
Fhitung > Ftabel maka dikatakan persamaan regresi 0,60X1 + 0,04X2 - 0,76 berarti untuk meprediksikan hubungan
variabel Y jika diketahui variabel X1dan X2. Selain itu
uji-F tersebut juga membuktikan bahwa koefisien korelasi yang diperoleh secara
nyata berarti untuk menunjukkan adanya hubungan antara pemahaman konsep bangun
datar (X1) dan kemampuan belajar mandiri (X2) terhadap
prestasi belajar bangun ruang sisi datar (Y).
Persamaan tersebut dapat memprediksikan perolehan
nilai prestasi belajar bangun ruang sisi datar (Y) jika diketahui nilai pemahaman
konsep bangun datar (X1) dan kemampuan belajar mandiri (X2).
Persamaan regresi linier 0,60X1 + 0,04X2 – 0,76 juga
memprediksikan kenaikan sebesar 0,64 pada nilai Y jika terjadi pertambahan satu
nilai pada variabel X1 dan X2. Sebagai contoh siswa C
memperoleh nilai pemahaman konsep bangun datar sebesar 6,0 dan kemampuan
belajar mandiri sebesar 70, maka siswa tersebut diprediksikan memperoleh
prestasi belajar bangun ruang sisi datar menurut 0,60X1 + 0,04X2 – 0,76
= 0,60 x 6,0 + 0,04 x 70 –
0,76 = 5,64
Kemudian jika siswa C tersebut mengubah belajar pemahaman
konsep bangun datar dan belajar dengan mandiri dan akhirnya mampu menambah
nilai X1 menjadi 6,1 dan X2 menjadi 71 maka diprediksikan
nilai Y bertambah sebesar 0,64 menjadi 6,28.
Besar sumbangan yang diberikan variabel X1
dan X2 terhadap Y dapat dihitung dari besarnya koefisien korelasi
antara X1 dan X2 terhadap Y (Lampiran halaman) yaitu Rhitung
= 0,544 dikuadratkan dan dikalikan 100%.
Besar sumbangan = (Rhitung)2 x 100 %
= (0,544)2 x 100 % = 29,59 %.
Berdasarkan uraian di atas dapat diambil kesimpulan
bahwa persamaan regresi 0,60X1 + 0,04X2 – 0,76 terbukti
mampu memprediksikan pengaruh yang diberikan pemahaman konsep bangun datar dan kemampuan
belajar mandiri terhadap prestasi belajar bangun ruang sisi datar, yang dibuktikan
dengan uji-F terhadap koefisien korelasi sebesar 0,544 yang nyata dan
berarti adanya hubungan antara pemahaman konsep bangun datar dan kemampuan
belajar mandiri terhadap prestasi belajar bangun ruang sisi datar. Jadi
berkaitan hipotesis kerja “Ada
pengaruh signifikan pemahaman konsep bangun datar dan kemampuan belajar mandiri
terhadap prestasi belajar bangun ruang” diterima, sedangkan hipotesis nihil
“Tidak ada pengaruh yang signifikan pemahaman konsep bangun datar dan kemampuan
belajar mandiri terhadap prestasi belajar bangun ruang” ditolak.
Tidak ada komentar :
Posting Komentar
silahkan isi komentar dengan bahasa sopan