Social Icons

Jumat, 25 Desember 2015

Pengertian Belajar dan Pembelajaran

Sebagian besar masyarakat beranggapan bahwa pelajaran Matematika merupakan pelajaran yang momok bagi siswa. Banyak kalangan siswa yang merasa takut terlebih dahulu sebelum mengikuti pelajaran tersebut, sehingga mereka kurang berminat dalam mengikuti kegiatan pembelajaran. Karena rasa kurang minat pada pembelajarannya mengakibatkan berkurang juga rasa simpatik kepada guru sehingga materi yang disampaikan guru tidak dapat dipahami secara optimal. S
iswa cenderung lebih mudah memahami apa yang disampaikan oleh teman sendiri dibanding oleh guru, hal ini terlihat ketika guru menerapkan model pembelajaran Cooperative Learning, kegiatan ini diperkuat oleh pendapat  Nasution (2005:43), “Dalam kelompok siswa lebih paham akan apa yang disampaikan oleh temannya sendiri daripada oleh guru. Bahasa yang digunakan oleh siswa lebih mudah ditangkap oleh siswa lain”. Pernyataan Nasution diperkuat oleh Siskandar dalam Suyitno (2004:5) :
“Pembelajaran adalah upaya menciptakan iklim dan pelayanan terhadap kemampuan, potensi, minat, bakat dan kebutuhan peserta didik yang beragam agar terjadi interaksi optimal antara guru dan siswa serta antara siswa dengan siswa”.
Sebagai mana dijelaskan dalam kamus bahasa Indonesia (2002: 1121) kata pembelajaran adalah kata benda yang diartikan sebagai “proses, cara, menjadikan orang atau makhluk hidup belajar”.
Dari ketiga pengertian di atas pembelajaran menunjuk pada kegiatan siswa belajar dan bukan berpusat pada guru mengajar. Oleh karena itu hakekat pembelajaran matematika adalah “Proses yang sengaja dirancang dengan tujuan untuk menciptakan suasana lingkungan memungkinkan seseorang (si pelajar) melaksanakan kegiatan belajar matematika, dan proses tersebut tidak berpusat pada guru pengajar  matematika” (Mulyono, 2002:13). Agar pembelajaran matematika dapat diserap siswa dengan optimal maka pembelajaran matematika seyogyanya disajikan menggunakan model pembelajaran Cooperative Learning sehingga siswa lebih aktif dan guru disini hanya sebagai fasilitator dan motivator.          

Daftar Pustaka 
Mulyono, 2002. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung: Remaja Rosda Karya.
Tim penyusun kamus, 2002. Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka
                                                                      

Tidak ada komentar :

Posting Komentar

silahkan isi komentar dengan bahasa sopan